REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Soal Ujian Nasional SMA/MA SMK pada tahun ajaran 2013 telah ditetapkan sebanyak 20 paket yang masing-masing peserta soalnya tidak sama, sementara pada tahun sebelumnya hanya lima paket.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Syafi'i di Mataram, Jumat mengatakan soal ujian di masing-masing ruangan ujian berbeda, atau setiap peserta akan mendapatkan isi teks soal yang berbeda dengan yang lainnya.
"Sementara kriteria kelulusan pada Ujian Nasional (UN) 2013 untuk SMA/MA dan SMK sama dengan tahun sebelumnya, yakni 60 persen hasil UN dan 40 persen ujian sekolah," katanya pada jumpa pers yang juga dihadiri Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof H Sunarpi PhD, Mataram, umat (21/12).
Ia mengatakan yang berbeda adalah jika pada 2012 ujian kesetaraan regulasinya sama, maka pada 2014 baik regulasi maupun prosedur operasional standar (POS) sama dengan UN.
Dia mengatakan, pada 2013 keterlibatan perguruan tinggi pada pelaksanaan UN tersebut lebih luas, mulai dari persiapan, penyiapan pengawas, pengumuman dan pembuatan laporan.
Rektor Unram Prof H Sunarpi PhD mengatakan, UN 2013 sudah mendapatkan pengakuan dari pihak perguruan tinggi, karena hasilnya akan mulai diintegrasikan menjadi bahan yang ikut menentukan penerimaan calon mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)) merupakan seleksi yang sifatnya terpisah, alhamdulillah pada 2013 hasil UN akan diintegrasikan ke dalam SNMPTN melalui jalur Penjaringan Prestasi Akademik (PPA) khususnya untuk lulusan 2013," tuturnya.
Menurut dia, hanya lulusan UN 2013 yang boleh mendaftar melalui jalur PPA yang nantinya hanya didasarkan pada dua nilai yang dibuat oleh pendidikan sebelumnya, yakni nilai rapor mulai semester I hingga V dan nilai UN.
Jadi PPA itu, kata Sunarpi, hanya ditentukan dari dua nilai yang dibuat pada jenjang pendidikan sebelumnya. Ini merupakan salah satu bentuk terintegrasinya jenjang pendidikan antara pihak Sekolah Menengah Atas dengan perguruan tinggi dengan porsi 50 persen dari lulusan SMA tahun 2013 itu.
"Alhamdulillah berarti dari tahun ke tahun apa yang kita harapkan dari UN tentang kejujuran mulai mendapatkan pengakuan dari perguruan tinggi," katanya.
Sunarpi mengatakan, mudah-mudahan mulai 2014 semkain berkurang jumlah persentase mahasiswa baru melalui yang diterima melalui seleksi terpilih, karena pada 2013 masih ada tes tertulis nasional sebesar 30 persen dan tes mandiri 20 persen dan 50 persen melalui jalur PPA yang hanya mempertimbangkan nilai rapor dan nilai UN.
"Berkaitan dengan itu tugas dan tanggung jawab perguruan tinggi cukup berat pada 2013, mulai dari perencanaan penyelenggaraan UN bersama Dinas Dikpora NTB. Rektor bersma Kadisdikpora akan duduk bersama membahas persiapan penyelenggaraan UN," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Syafi'i di Mataram, Jumat mengatakan soal ujian di masing-masing ruangan ujian berbeda, atau setiap peserta akan mendapatkan isi teks soal yang berbeda dengan yang lainnya.
"Sementara kriteria kelulusan pada Ujian Nasional (UN) 2013 untuk SMA/MA dan SMK sama dengan tahun sebelumnya, yakni 60 persen hasil UN dan 40 persen ujian sekolah," katanya pada jumpa pers yang juga dihadiri Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof H Sunarpi PhD, Mataram, umat (21/12).
Ia mengatakan yang berbeda adalah jika pada 2012 ujian kesetaraan regulasinya sama, maka pada 2014 baik regulasi maupun prosedur operasional standar (POS) sama dengan UN.
Dia mengatakan, pada 2013 keterlibatan perguruan tinggi pada pelaksanaan UN tersebut lebih luas, mulai dari persiapan, penyiapan pengawas, pengumuman dan pembuatan laporan.
Rektor Unram Prof H Sunarpi PhD mengatakan, UN 2013 sudah mendapatkan pengakuan dari pihak perguruan tinggi, karena hasilnya akan mulai diintegrasikan menjadi bahan yang ikut menentukan penerimaan calon mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)) merupakan seleksi yang sifatnya terpisah, alhamdulillah pada 2013 hasil UN akan diintegrasikan ke dalam SNMPTN melalui jalur Penjaringan Prestasi Akademik (PPA) khususnya untuk lulusan 2013," tuturnya.
Menurut dia, hanya lulusan UN 2013 yang boleh mendaftar melalui jalur PPA yang nantinya hanya didasarkan pada dua nilai yang dibuat oleh pendidikan sebelumnya, yakni nilai rapor mulai semester I hingga V dan nilai UN.
Jadi PPA itu, kata Sunarpi, hanya ditentukan dari dua nilai yang dibuat pada jenjang pendidikan sebelumnya. Ini merupakan salah satu bentuk terintegrasinya jenjang pendidikan antara pihak Sekolah Menengah Atas dengan perguruan tinggi dengan porsi 50 persen dari lulusan SMA tahun 2013 itu.
"Alhamdulillah berarti dari tahun ke tahun apa yang kita harapkan dari UN tentang kejujuran mulai mendapatkan pengakuan dari perguruan tinggi," katanya.
Sunarpi mengatakan, mudah-mudahan mulai 2014 semkain berkurang jumlah persentase mahasiswa baru melalui yang diterima melalui seleksi terpilih, karena pada 2013 masih ada tes tertulis nasional sebesar 30 persen dan tes mandiri 20 persen dan 50 persen melalui jalur PPA yang hanya mempertimbangkan nilai rapor dan nilai UN.
"Berkaitan dengan itu tugas dan tanggung jawab perguruan tinggi cukup berat pada 2013, mulai dari perencanaan penyelenggaraan UN bersama Dinas Dikpora NTB. Rektor bersma Kadisdikpora akan duduk bersama membahas persiapan penyelenggaraan UN," ujarnya.
Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar