Hai readerrr....
Aku pengen cerita nih tentang kisah persahabatanku...
Bahagia sekali memiliki sahabat seperti mereka yang memilik hati dan pemikiran yang kuat. Sebuah pesan yang baik untuk menjadikan ini sebagai sebuah motivasi.
Karna mereka adalah yang terspesial buatku dan kehidupanku. Sukses adalah tujuan kami. Kami pun adalah perempuan yang memiliki permasalahan yang cukup berat di dalam hidup. Tidak mudah melewati hari seperti kita. Karna itulah manisnya hidup. Itulah dimana arti sebenarnya tentang kehidupan.

Aku, Silmy, Shania dan Mega. Kami perempuan yang memiliki masalah berbeda. Disinilah kita dapat merasakan kesedihan masing-masing. Menurutku ini adalah sahabat sejati. Walaupun ini terbilang terlalu cepat. Ah tapi ini adalah sebuah kebahagiaan yang bisa aku rasakan bersama mereka. Mereka kuat dan begitupun aku.

Jadi untuk kalian semua aku berpesan

"Janganlah kalian selalu melihat keberadaan orang di atas. Masih banyak orang dibawah kita yang lebih sulit dari keadaan kita."

Tuhan...
Malam ini aku ingin menumpahkan semua air mataku.
Haruskah aku yang merasakan ini?
Haruskah orang yang aku sayang yang harus terlibat?

Tuhan...
Mengapa kanker itu berbahaya?
Mengapa Engkau ciptakan kanker?
Mengapa kanker membawa mereka lebih cepat untuk bertemu denganMu?
Padahal mereka tidak bersalah.

Apa ini sebagai pengingat bahwa kami adalah HambaMu yang lemah?
Setitik pasir dihamparan debu
Tidak ada kesombongan dalam diri kami
Hanya kami tahu semua akan tiba saatnya

Kesempurnaan yang dimiliki manusia
Akan lenyap untuk keseratus kali untuk selamanya

Tuhan..
Jika aku meminta, izinkan aku untuk bersamanya
untuk lebih lama lagi disampingnya
Memeluk dan memilikinya

Jika memang kita ditakdirkan tidak untuk disatukan
Mengapa saat itu kita berjumpa?

Jika memang kita tidak ditakdirkan untuk minum teh bersama
Mengapa aku harus merasakan manisnya kenangan bersamamu?

Jika memang kita tidak ditakdirkan untuk saling bertatap muka
Mengapa kamu meninggalkan bayangan wajahmu?

Jika memang aku tidak ditakdirkan disampingmu saat menyetir
Mengapa kamu bercerita menginginkan aku untuk disampingmu?

Jika aku tidak ditakdirkan menjadi bidadari surgamu
Mengapa kamu hadir untuk menjadi kesatria?

Tidakkah semuanya memiliki alasan tersendiri? 

Jika memang jarak adalah sebuah masalah
Mengapa Tuhan menciptakan teknelogi transportasi yang canggih?

Jika memang sebuah penyakit membuatmu lemah?
Mengapa aku hanya terdiam terpaku?

Jika aku bisa menggapaimu?
Mengapa kamu tak mendahului ku?

Jika aku bisa menunggumu selama ini
Mengapa aku sebodoh ini?