Mau cerita pengalaman waktu perjalanan mau sekolah ke Bogor.
Tau gak sih perjuangan mau pergi ke sekolah dari Jakarta ke Bogor? Bayangin, masuk sekolah jam setengah 9 karna gue gak ikut upacara. Jadi gue berangkat dari rumah itu hari Senin. Gue berangkat jam setengah 7 dan perkiraan nyampe di bogor jam setengah 8 lewat.
Jadi gini, gua rada kentar-kentir karna suka gak tepat waktu mobil jurusan bogor dateng ke puteran Ps.Rebo. Suka lama gitu. Nah kemaren, mobilnya rada lama gitu. Sekalinya ada mobil, penuh deh. Yaudah dah, daripada terlambat nyampe bogornya, aku memilih naik walupun aku berdiri wkwkwkwk. Hahaha lawaqqqqq.
Oke, gue berdiri sambil bawa beras sama lauk untuk persediaan beberapa hari di kosan, karna gue minggu ini libur 5 hari kan hahaha. Udah deh mana bawa tas berat, isinya buku semua kan. Berdiri dah hahahahha.
Ada tuh ibu-ibu, rese banget. Rempong banget, udah tau kan gue bawa ini-itu, dan gue make rok sekolah, seharusnya dia sadar dong. Dia kayaknya males karna dia gak kedapetan tempat duduk, jadi keliatan dari mukanya, ngedumel melulu. Pas mau turun di Tanah Baru, kan gue harus ngelewatin lautan manusia untuk mencapai pintu keluar (eaaaaaaaaa lebai) yaudah deh, mana badan gue rada lebar giteru, plis deh plastik berasnya kayaknya kesangkut sama kawat bangku bis hikshikshiks.
Berasnya jadi rada berceceran, sumpah itu antara kesel sama mau nangis. Gue jadi inget ibu gue yang ngebelain bawain beras yang masih ada dirumah untuk dibawa ke kosan -_- ih itu rasanya menyayat hati hikshikshiksssssssssssssssssssssssssssss-_,- disini yang paling gue sedih.
Itu ibu bener-bener ga mikir banget gimana nasib anak sekolah yang masih gunain uang orang tua untuk biaya hidup di kosan hffffffft. Untuk proses menjadi seorang Muslimah yang baik, gue menanamkan rasa sabar di dalam hati hehehe, yaudah deh gue jadi sabar.
Pokoknya Insha Allah gue bakal sukses untuk ibu dan bapak gue hehe amin.
smakbo.sch.id
Kamis, 24 April 2014
Minggu, 06 April 2014
Mungkinkah rasa itu hilang?
Jika kalian dekat denganku, pasti kalian tau siapa orang yang slama ini aku tunggu. Ya dia, tak perlu kesebut namanya. Dialah yang sudah lama kutunggu kehadirannya selama hampir 4 tahun menjalani hubungan dengannya. Mungkin kalian merasa aku ini hebat karna aku menjalani hubungan yang sudah hampir 4 tahun, kalian berfikir bahwa aku dengannya memiliki rasa cinta yang erat, aku pikir juga begitu.
Tapi apa kalian tahu, dibalik rasa iri kalian terhadap hubunganku selama ini tersimpan berjuta rahasia yang mungkin kalian tidak akan percaya. Ya memang, aku bertemu dengannya melalui dunia maya bukan facebook atau twitter. Bertemunya melalui game audition, kalian bisa kan bayangin? Nah ini gausah aku bahas ya, karna aku sudah menceritakan di postingan 3 atau 4 thn lalu yang berjudul "Cinta Aulia berawal dari Game Audition Ayodance".
Entah bagaimana, aku bisa sepercaya itu dengannya. Dulu waktu SMP dia memang pernah bersekolah di sekolah yang cukup terkenal di daerah rumahku. Tetapi dia pindah karna sesuatu hal yang tidak aku tahu pasti penyebabnya apa. Dan parahnya, akibat kepindahannya ke Bandung dia jadi tidak bisa bertemu denganku sampai sekarang. Aku memang belum pernah sama sekali bertemu dengannya, bertatap muka atau bercengkrama antar satu sama lain juga belum pernah. Ku lakukan itu semua hanya melalui handphone dan suara.
Padahal teknelogi semakin canggih, tetapi untuk diajak skype atau video call dia tidak bisa. Padahal jujur, aku bilang dia cukup gaul dan orang berada. Yaa aku sedikit bingung dengan hal ini, sebenernya dia itu gaul atau tidak. Saat dia mengirimi fotonya melalui sodaranya, aku merasa dia cukup gaul dan cukup baik dalam berpenampilan. Dan menurut kamus anak gaul jaman sekarang, muka ganteng itu harus di share, entah melalui instagram, twitter ataupun media sosial lainnya. Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiii dia itu kudet abis! Twitter aja gapunya, bbm juga gapunya, apalagi instagram.
Ya Allah, sesungguhnya aku menyayanginya. Dia bilang dia juga menyayangiku, tapi aku tidak tahu dia serius atau tidak. Aku sebel banget sama dia ya Allah. Dia suka gak ada kabar, karna suatu alasan yang logika. Sakit. Aku percaya dengan itu, tetapi aku ingin membuktikan itu sendiri. Aku ingin sekali pergi ke Jogja untuk menjenguknya ketika dia sakit. Aku ingin disampingnya ketika dia merasa kesepian. Tetapi aku bukan orang berada, yang langsung pergi kesana tanpa orangtua. Aku harus mengumpulkan uang untuk bertemu dengannya.
Seandainya, aku bisa pergi kesana dengan sahabat-sahabatku, aku akan senang sekali. Aku juga berharap bahwa dika yang akan menengokku ke Jakarta, dan mewujudkan semua cita-citaku saat bertemu dengannya. Terkadang dia memang egois, sifatnya yang tidak terlalu aku suka. Dia sangat cemburuan, bahkan tempramental. Aku berusaha menjadi sabar untuk menghadapinya.
Aku tahu, banyak lelaki yang Shaleh di luar sana. Yang akan menerima ku apa adanya, dan bisa membawaku ke dalam kebahagiaan dunia dan akhirat. Mungkin aku masih terlalu kecil untuk memikirkan hal seperti ini. Tapi terkadang..... Jujur, aku suka iri ketika melihat seorang wanita yang berdampingan dengan laki-laki baik itu sebagai sahabat ataupun kekasih. Aku cuma berharap, aku mempunyai sahabat laki-laki yang bisa melindungiku dimanapun aku berada, yang slalu mendengarkan curhatanku tentang sekolah dan permasalahan yang ada.
Aku juga sudah merasa cukup, mempunyai sahabat-sahabat perempuan seperti mereka. Tetapi aku tidak munafik YaRabb, aku butuh seorang laki-laki yang baik dan menerima apa adanya aku.
Apakah rasa itu hilang? Bukan aku, tapi kamu. Jika aku bisa, aku ingin melihat isi hatimu, melihat kegiatanmu disana. Sedang apa? Dimana? Sama siapa? Udah makan atau belum? Huffff semua selalu terngiyang di atas kepalaku. Jujur, aku lelah dengan ini. Tapi aku penasaran dengan skenario apa yang kamu buat. Jika kau benar mencintaiku dari dalam tulus hatimu, engkau akan mencariku hingga ujung dunia pun.
Aku tunggu janjimu........
Sincerely,
Putri Aulia
Tapi apa kalian tahu, dibalik rasa iri kalian terhadap hubunganku selama ini tersimpan berjuta rahasia yang mungkin kalian tidak akan percaya. Ya memang, aku bertemu dengannya melalui dunia maya bukan facebook atau twitter. Bertemunya melalui game audition, kalian bisa kan bayangin? Nah ini gausah aku bahas ya, karna aku sudah menceritakan di postingan 3 atau 4 thn lalu yang berjudul "Cinta Aulia berawal dari Game Audition Ayodance".
Entah bagaimana, aku bisa sepercaya itu dengannya. Dulu waktu SMP dia memang pernah bersekolah di sekolah yang cukup terkenal di daerah rumahku. Tetapi dia pindah karna sesuatu hal yang tidak aku tahu pasti penyebabnya apa. Dan parahnya, akibat kepindahannya ke Bandung dia jadi tidak bisa bertemu denganku sampai sekarang. Aku memang belum pernah sama sekali bertemu dengannya, bertatap muka atau bercengkrama antar satu sama lain juga belum pernah. Ku lakukan itu semua hanya melalui handphone dan suara.
Padahal teknelogi semakin canggih, tetapi untuk diajak skype atau video call dia tidak bisa. Padahal jujur, aku bilang dia cukup gaul dan orang berada. Yaa aku sedikit bingung dengan hal ini, sebenernya dia itu gaul atau tidak. Saat dia mengirimi fotonya melalui sodaranya, aku merasa dia cukup gaul dan cukup baik dalam berpenampilan. Dan menurut kamus anak gaul jaman sekarang, muka ganteng itu harus di share, entah melalui instagram, twitter ataupun media sosial lainnya. Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiii dia itu kudet abis! Twitter aja gapunya, bbm juga gapunya, apalagi instagram.
Ya Allah, sesungguhnya aku menyayanginya. Dia bilang dia juga menyayangiku, tapi aku tidak tahu dia serius atau tidak. Aku sebel banget sama dia ya Allah. Dia suka gak ada kabar, karna suatu alasan yang logika. Sakit. Aku percaya dengan itu, tetapi aku ingin membuktikan itu sendiri. Aku ingin sekali pergi ke Jogja untuk menjenguknya ketika dia sakit. Aku ingin disampingnya ketika dia merasa kesepian. Tetapi aku bukan orang berada, yang langsung pergi kesana tanpa orangtua. Aku harus mengumpulkan uang untuk bertemu dengannya.
Seandainya, aku bisa pergi kesana dengan sahabat-sahabatku, aku akan senang sekali. Aku juga berharap bahwa dika yang akan menengokku ke Jakarta, dan mewujudkan semua cita-citaku saat bertemu dengannya. Terkadang dia memang egois, sifatnya yang tidak terlalu aku suka. Dia sangat cemburuan, bahkan tempramental. Aku berusaha menjadi sabar untuk menghadapinya.
Aku tahu, banyak lelaki yang Shaleh di luar sana. Yang akan menerima ku apa adanya, dan bisa membawaku ke dalam kebahagiaan dunia dan akhirat. Mungkin aku masih terlalu kecil untuk memikirkan hal seperti ini. Tapi terkadang..... Jujur, aku suka iri ketika melihat seorang wanita yang berdampingan dengan laki-laki baik itu sebagai sahabat ataupun kekasih. Aku cuma berharap, aku mempunyai sahabat laki-laki yang bisa melindungiku dimanapun aku berada, yang slalu mendengarkan curhatanku tentang sekolah dan permasalahan yang ada.
Aku juga sudah merasa cukup, mempunyai sahabat-sahabat perempuan seperti mereka. Tetapi aku tidak munafik YaRabb, aku butuh seorang laki-laki yang baik dan menerima apa adanya aku.
Apakah rasa itu hilang? Bukan aku, tapi kamu. Jika aku bisa, aku ingin melihat isi hatimu, melihat kegiatanmu disana. Sedang apa? Dimana? Sama siapa? Udah makan atau belum? Huffff semua selalu terngiyang di atas kepalaku. Jujur, aku lelah dengan ini. Tapi aku penasaran dengan skenario apa yang kamu buat. Jika kau benar mencintaiku dari dalam tulus hatimu, engkau akan mencariku hingga ujung dunia pun.
Aku tunggu janjimu........
Sincerely,
Putri Aulia
Langganan:
Postingan (Atom)